Jumat, 16 April 2010

“aku bosan sekolah”, “nggak mau sekolah”, “aku malas ke sekolah”, itu mungkin kita dengar ketika si kecil tidak mau sekolah, memang sesekali si anak malas sekolah itu merupakan hal yang wajar tetapi orangtua harus bisa bijak didalam menyingkapinya. Sering orangtua memberikan iming-iming atau hadiah jika si anak mau pergi ke sekolah atau memarahi bahkan menghukumnya. Cara tersebut memang cukup efektif tetapi tidak menumbuhkan kesadaran si anak akan pentingnya bersekolah. Menurut seorang psikolog Desi dari Growth Cons., si anak malas untuk sekolah itu merupakan hal yang wajar, rasa malas itu dapat timbul kapan saja. Yang terpenting bagi orangtua adalah bagaimana menyikapinya ketika si anak mulai menunjukkan tanda-tanda malas sekolah misal tidak mau mengerjakan pekerjaan rumah (PR), malas bangun pagi, pura-pura sakit, dan sebagainya. Hindari untuk langsung memarahinya tetapi coba cari penyebabnya.
Jika sudah mengetahui penyebabnya, kita bisa dengan mudah menangani dan menyadarkan si kecil apa pentingnya sekolah. Caranya misal memberi gambaran kepada si anak bahwa sekolah itu penting untuk dirinya kelak ketika dewasa. Selain itu kita bisa menggambarkan bahwa sekolah itu hal yang menyenangkan, misal dengan mengatakan bahwa dengan bersekolah bisa bertemu teman-teman dan bermain-main, kalau banyak teman bisa saling menolong.
Sesekali kita sebagai orangtua boleh menuruti keinginan si kecil jika hal itu terpaksa dilakukan karena cara diatas tetap belum berhasil. Jika kita memaksanya mungkin si anak akan merasa bete atau tidak mood dan mungkin malah merasa sekolah itu tidak menyenangkan. Tetapi sebelumnya perlu diberi arahan dan peringatan, seperti “sekali ini adik ngga apa nggak masuk ke sekolah, tapi adek harus cerita kenapa nggak mau sekolah”. Hal itu dapat memberi kesempatan kepada kita untuk mengetahui alasannya dan memberi kesempatan kepada si anak untuk mengutarakan penyebabnya.


Tidak ada komentar: